Metode Perancangan Sistem Informasi
Perancangan sistem adalah kegiatan merancang suatu sistem yang baik yang isinya adalah langkah-langkah operasi dalam proses pengolahan data dan proses untuk mendukung operasi system
1. Model waterfall
model waterfall adalah pengembangan perangkat lunak yang berurutan dan sistematis, mulai dari spesifikasi kebutuhan konsumen dan berkembang melalui proses perencanaan (planning), pemodelan (modelling), pembangunan (construction), dan penyebaran (deployment), yang berujung pada dukungan terus menerus untuk menjadi sebuah perangkat lunak yang utuh.
Tahapan model waterfall
A. Metode Waterfall Menurut Pressman 2015
• Communication
• Planning
• Modelling
• Construction
• Deployment
B. Metode Waterfall Menurut Sommerville 2011
• Requirement Definition
• System and Software Design
• Implementation and Unit Testing
• Integration and System Testing
• Operation and Maintenance
Kelebihan Waterfall Development Model :
• Tahapan prosesnya teratur dan terstruktur
• Cocok untuk software yang kebutuhannya sudah jelas diawal
• Pengembangan system teratur karena tiap fase harus diselesaikan secara bertahap dan lengkap
Kekurangan Waterfall Development Model :
• Sulit untuk dilakukan perubahan oleh pelanggan
• Karena dikerjakan secara bertahap maka pelanggan harus lebih bersabar Perubahan ditengah-tengah pengerjaan produk akan membuat bingung tim pengembang yang sedang membuat produk.
• Karena harus menunggu anggota tim proyek lainnya menyelsaikan tugasnya maka ada waktu kosong yang lebih banyak.
Tahapan – tahapan Pengembangan Model Waterfall Development Model :
Rekayasa dan pemodelan sistem/informasi
dimulai dengan membangun keseluruhan elemen sistem dan memilah bagian-bagian mana yang akan dijadikan bahan pengembangan perangkat lunak
Analisis kebutuhan perangkat lunak
Pada proses ini, dilakukan penganalisaan dan pengumpulan kebutuhan sistem yang meliputi Domain informasi, fungsi yang dibutuhkan unjuk kerja/performansi dan antarmuka.
Desain
dilakukan penerjemahan syarat kebutuhan sebuah perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuatnya proses pengkodean (coding). berfokus pada struktur data, arsitektur perangkat lunak, representasi interface
Pengkodean
Pengkodean merupakan proses menterjemahkan perancangan desain ke bentuk yang dapat dimengerti oleh mesin, dengan menggunakan bahasa pemrograman.
Pengujian
proses pengujian pada program perangkat lunak, baik Pengujian logika internal, maupun Pengujian eksternal fungsional untuk memeriksa segala kemungkinan terjadinya kesalahan dan memeriksa apakah hasil dari pengembangan tersebut sesuai dengan hasil yang diinginkan.
Pemeliharaan
Proses Pemeliharaan merupakan bagian paling akhir dari siklus pengembangan dan dilakukan setelah perangkat lunak dipergunakan. Kegiatan yang dilakukan pada proses pemeliharaan antara lain :
• Corrective Maintenance : yaitu mengoreksi apabila terdapat kesalahan pada perangkat lunak, yang baru terdeteksi pada saat perangkat lunak dipergunakan.
• Adaptive Maintenance : yaitu dilakukannya penyesuaian/perubahan sesuai dengan lingkungan yang baru, misalnya hardware, periperal, sistem operasi baru, atau sebagai tuntutan atas perkembangan sistem komputer, misalnya penambahan driver, dll.
• Perfektive Maintenance : Bila perangkat lunak sukses dipergunakan oleh pemakai. Pemeliharaan ditujukan untuk menambah kemampuannya seperti memberikan fungsi-fungsi tambahan, peningkatan kinerja dan sebagainya
2. Metode Prototipe
Metode prototipe adalah suatu paradigma baru dalam metode pengembangan
perangkat lunak dimana metode ini tidak hanya sekedar evolusi dalam dunia
pengembangan perangkat lunak, tetapi juga merevolusi metode pengembangan
perangkat lunak lama
Teknik – teknik Prototyping Meliputi :
• Perancangan Model
• Perancangan Dialog
• Simulasi
Tahapan – tahapan Proses Pengembangan dalam Model Prototype, yaitu :
• Pengumpulan kebutuhan
• Membangun prototyping
• Evaluasi protoptyping
• Mengkodekan sistem
• Menguji sistem
• Evaluasi Sistem
• Menggunakan sistemKelebihan Model Prototype :
• Pelanggan bisa berpartisipasi
secara aktif dalam pengembangannya
• Waktu pengembangan lebih
singkat
• Terjadinya komunikasi antara
pengembang dan pelanggan
• Pengembang bisa berkerja lebih baik dalam menentukan kemauan pelanggan
3. Rapid application development (RAD)
- Bussiness Modeling
- Data Modeling
- Proses Modeling
- Aplication Generation
- Testing dan Turnover
- cocok untuk projek singkat
- waktu pengembangan lebih singkat
- lebih efektif dari model waterfall
- tidak cocok untuk projek dengan resiko yang besar
- perlu tenaga kerja yang banyak jika projeknya besar
- jika da perubahan pada tengah tengah projek maka diperlukan kontrak yang baru
4. Model Evolutionary Development
- pekerja bekerja secara optimal
- jika ternyata terdapat perubahan dapat diselesaikan dengan cepat dan tidak butuh banyak orang
- memaksimalkan pengembalian modal pelanggan
- tidak cocok untuk projek besar
- sulit memetakan kebutuhan pemakai kedalam rencana spesifikasi
- dalam projek yang berskala besar model ini sangat mempertimbangkan resiko munculnya kesalahan sehingga lebih dapat diandalkan
- dalam pengerjaan nya memerlukan waktu yang lama dan juga denganbiaya yang besar
referensi
https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwj9r_eS6-fzAhUZbn0KHXlVAJAQFnoECAIQAQ&url=https%3A%2F%2Frepository.uksw.edu%2Fbitstream%2F123456789%2F19131%2F2%2FBOOK_Purwanto_Perancangan%2520SIA_Bab%2520I.pdf&usg=AOvVaw1DJzZaW50vG5qUx9V7nL0L
https://sekolahkoding.com/artikel/analisa-dan-perancangan-sistem-informasi-3-metodologi-pengembangan-sistem
http://dafa123mampir.blogspot.com/2018/11/metode-pengembangan-evolutionary_45.html
http://komandankempong.blogspot.com/2011/09/model-proses-rekayasa-perangkat-lunak.html
Komentar
Posting Komentar